Tumbuhan (Plantae) 6 Contoh Tergolong Bunga Majemuk



Bunga Majemuk (Inflorescentia)
Compound Interest (Inflorescentia)
Nurul Hidayat
nurulhidayat238@gmail.com
      Abstrak      
Praktikum ini telah dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2019 yang dilaksanakan dilaboratorium Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala. Dengan judul “Bunga Majemuk  (Inflorescentia). Bunga  adalah alat pembiakan Angiospermae (spermatophyta biji tertutup, terdiri dari monokotil dan dikotil). Bunga majemuk adalah sekelompok kuntum bunga yang terangkai pada satu ibu tangkai bunga atau pada suatu susunan tangkai-tangkai bunga yang lebih rumit.Praktikum ini bertujuan untuk mengenal bermacam-macam susunan bunga majemukm (Inflorescentia) diantaranya susunan bunga Inflorescentia racemosa, Inflorescentia cymusa dan Inflorescentia mixta.. Praktikum ini dilakukan dengan metode pengamatan langsung tehadap preparat tanpa menggunakan mikroskop. Praktikum ini dengan preparat seperti kembang merak Caesalpinia pulcherima, lamtaro Laucaena glauca Benth, oleander Nerium oleander, jarong Starchytarpeta jamicencis, asoka Ixora grandiflora Z, bunga matahari Heliantus annus. Hasil dari praktikum yaitu susunan bunga pada kembang merak adalah racemus, lamtaro bongkol, oleander disdiasium, jarong spica, asoka umbrella composita,   matahari cawan.
Kata Kunci: Majemuk, Angiospermae, Monokotil, Dikotil.
Abstract
This practicum was held on March 26, 2019 which was held in the Biology Education Laboratory of the Teacher Training and Education Faculty of Syiah Kuala University. With the title "Inflorescentia." Flowers are breeding tools for Angiosperms (closed seed spermatophyta, consisting of monocots and dicots). Compound flower is a group of flowers which are strung on one mother flower stalk or in a more complicated arrangement of flower stalks. This practice aims to recognize the various inflorescentia flower arrangements including the flower arrangement of Inflorescentia racemosa, Inflorescentia cymusa and Inflorescentia mixta .. This practice is carried out by direct observation of preparations without using a microscope. This practice with preparations such as Caesalpinia pulcherima peacock flower, lamtaro Laucaena glauca Benth, oleander Nerium oleander, Jarong Starchytarpeta jamicencis, Ixora grandiflora Z asoka, Heliantus annus sunflower. The results of the practicum are the flower arrangement in the peacock flower is racemus, lamtaro bongkol, oleander disdiasium, jarong spica, asoka umbrella composita, sun cup.
Keywords: Compound, Angiosperms, Monocots, Dikotil.





Pendahuluan
Tumbuhan dapat berkembangbiak secara vegetatif (aseksual/tidak kawin) maupun generative (seksual/kawin). Alat perkembangbiakan generatif adalah bunga. Dalam sekuntum bunga terdapat organ reproduktif yang disebut benang sari dan putik. Benang sari merupakan organ kelamin jantan, sedangkan putik merupakan organ kelamin betina. Bunga Sangketan berupa bunga majemuk, merupakan kumpulan beberapa bunga tunggal dalam satu tangkai bunga. Bentuk bulir, bunga majemuk sederhana tak terbatas (rasemosa) tandan dengan bunga-bunga individual tak bertangkai (duduk). Letak di ujung batang, bunga dalam satu batang berjumlah banyak terletak di ujung batang atau cabang-cabangnya (Fanani, 2018, p. 259).
Bunga (flower) adalah struktur angiospermae yang terspesialisasi untuk reproduksi seksual. Pada banyak tumbuhan angiospermae serangga atau hewan lain mantransfer polen dari satu bunga ke organ seks pada bunga lain yang menjadikan polinasi lebih terarah daripada polinasi tergantung anin pada banyak angiospermae. Bunga adalah tunas terspesialisasi yamg dapat memiliki lebih dari empat cincin daun yang termodifikasi (sporofil) yang disebut organ bunga : sepal, petal, stamen, dan karpel. Dimulai dari dasar bunga terdapat sepal, atau kelopak, yang biasanya berwarna hijau dan menyelubungi bunga sebelum mekar. Disebelah dalam dari sepal terdapat petal atau mahkota yang berwarna cerah pada kebanyakan bunga dan membantu memikat polinator. Stamen  menghasilkan mikrosporayang berkembang menjadi serbuk polen yang mengandung gametofet jantan. Dan kerpal, berfungsi menghasilkan megaspora  dan produknya gametofit betina (Cambell, 2008, p. 192).
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh komposisi fitohormon tertentu. Bunga dapat digolongkan kedalam bunga sempurna dan tidak sempurna. Bunga sempurna yaitu memiliki alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin betina (putik) sedangkan bunga tidak sempurna tidak memiliki salah satu diantara benang sari dan putik (Haryudin, 2009, p. 110).
Bunga merupakan alat perkembangbiakan bagi tanaman. Dari bunga akan terbentuk tanaman baru yang diawali dari perubahan bunga yang tumbuh menjadi buah dan buah tersebut berisi biji kemudian biji tersebut dapat tumbuh menjadi tanaman baru (Tonika, 2013, p. 53).
Bunga sebagai hasil perubahan struktural dan fisiologis dari ujung vegetatif
menjadi ujung reproduktif. Bagian bagian bunga dianggap sebagai modifikasi dari daun. Bagian bunga umumnya tersusun atas kelopak, mahkota, benang sari dan putik Dan terdiri atas kelopak/sepala,  secarakeseluruhan disebut kalik.Struktur sepala seperti daun tetapi lebih sederhana. Biasanya mempunyai warna hijau. Mempunyai fungsi untuk membungkus dan melindungi kuncup bunga. Mahkota/petala, secara keseluruhan disebut corola. Struktur petala seperti daun tetapi lebih sederhana. Umumnya mempunyai warna
cerah dan indah yang berfungsi untuk menarik serangga agar datang dan membantu proses penyerbukan. Androecium merupakan alat kelamin jantan, terdiri atas stamen (benang sari) yang tersusun oleh bagian filamen (tangkai sari) dan anthera (kepala sari). Gynaecium merupakan alat kelamin betina, tersusun oleh karpela (daun buah) yang membantuk ovarium (bakal bual), stilus (tangkai putik) dan stigma (kepala putik). Di
dalam ovarium terdapat ovulum (bakal biji) yang melekat pada ovarium melalui funikulus (plasenta)  (Rudyatmi, 2017, p. 5).
  
Metode/ Cara kerja
Waktu dan tempat
Praktikum ini telah dilaksanakan  pada tanggal 26 Maret 2019, dilakukan di Laboraorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh.
Target/ Subjek/ Populasi/ Sampel
Target yang dicapai pada praktikum ini adalah dapat mengetahui jenis bunga sempurna dan bunga tidak sempurna, serta mengenal macam-macam susunan bunga majemuk diantaranya tak terbatas, terbatas, campuran. Subjek pelaksana pratikum ini adalah mahasiswa/i pendidikan biologi angkatan 2018. Sampel yang digunakan adalah kembang merak (Caesalpinia pulcherima swartz), lamtaro ( Laucaena glauca benth), oleander (Nerium oleander), jarong (Starchytarpeta jamaicencis V), asoka (Ixora grandiflora z), dan bunga matahari (Helianthus annus).

Prosedur atau cara kerja
Prosedur atau cara kerja dalam praktikum ini adalah pertama dilakukan identifikasi klasifikasi dari preparat yang telah disediakan sebelumnya,kemudian ditulis nama ilmiahnya,  kemudian dilakukan pengamatan pada bunga atau preparat yang ada, kemudian hasil yang didapat dalam praktikum ditulis dalam lembaran kerja praktikum.

Data Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data
Data diperoleh dari pengamatan langsung dengan menggunakan mata telanjang atau tidak menggunakan mikroskop untuk melihat bagian-bagian tumbuhan tersebut dan bagian-bagian bunganya.Teknik pengumpulan data yaitu berupa pengamatan bagian-bagian bunga.

Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan mengamati bagian-bagian bunga yang mempunyai kelopak bunga mahkota bunga, putik, benang sari.

Hasil dan Pembahasan
Bunga adalah pucuk yang termodifikasi, disebut demikian karena menunjukan beberapa perubahan dalam pengaturan apeks pucuk. Bunga dianggap ranting yang bersumbu pendek dengan daun-daun yang merapat dan memiliki bentuk khas sesuai fungsinya. Bagian-bagian Utama Bagian utama bunga terdiri dari kelopak (calix) tajuk/ mahkota (corolla), benang sari (stamen) dan putik (pistilum). Bagian lainnya adalah dasar bunga (reseptakulum), tangkai bunga (pediselus) dan kelenjar madu (nektarium) (Siroh, 2013, p. 23).
Sebenarnya bunga merupakan alat reproduksi seksual pada tumbuhan. Bunga merupakan bagian pad tanaman yang menunjukkan veriasi dalam struktur, susunan, dan ukurannya. Bagian-bagian penting pada bunga terdiri dari bagian steril, dan bagian fertil. Bagian steril terdiri dari tangkai bunga, dasar bunga (reseptacle), daun pelindung (brachtea), dan perhiasan bunga (perianthum). Sementara bagian fertil terdiri dari benang sari (stamen), dan putik (pistil) ((Ratnasari, 2008, p. 7).
Bunga matahari (Helianthus annuus L.) termasuk famili compositae.Tanaman bunga matahari berasal dari Meksiko dan Peru Amerika Latin. Di Indonesia, bunga matahari sudah di teliti sejak tahun 1970. Pada mulanya tanaman bunga matahari dikenal sebagai tanaman hias, kini manfaatnya semakin luas. Salah satu produk utama bunga matahari adalah biji-bijinya yang diolah sebagai bahan baku industri makanan berupa kwaci dan penghasil minyak nabati yang dibutuhkan dalam isdustri minyak. Minyak biji bunga matahari merupakan salah satu jenis minyak nabati yangpegembangannya masih terbatas di Indonesia. Beberapa industri di Indonesia masih harus mengimpor minyak  biji bunga matahari, tingginya impor minyak biji bunga matahari di Indonesia disebabkan kurangnya pasokan dari dalam negeri, kualitas yang belum memadai, dan kontinuitas hasil yang belum dapat diandalkan (Katja, 2012, P. 59).
  Kembang merak merupakan salah satu jenis tanaman dari Genus Caesalpinia yang tumbuh di daerah tropis seperti di Indonesia. Bagian dari tanaman ini telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan dasar pengobatan tradisional untuk berbagai macam penyakit seperti demam, luka, batuk, kesulitan bernapas, nyeri dada, pembengkakan, sakit telinga, nyeri otot, dan rematik. Aktivitas farmakologim C. pulcherrima tersebut dapat dikaitkan dengan keberadaan senyawa metabolit sekunder yang dikandungnya. Berdasarkan pendekatan literatur, metabolit sekunder yang terkandung dalam Genus Caesalpinia adalah diterpenoid, fenolik, flavonoid, triterpenoid, dan lakton. Senyawa metabolit sekunder golongan diterpenoid yang berasal dari bagian akar, batang, biji, bunga, dan daun yang pada strukturnya memiliki cincin lakton sebagai gugus samping (Risalawati, 2017, p. 19). 
Bunga sempurna atau bunga lengkap (flos completes) yaitu bunga yang terdiri dari kelopak, tajuk bunga atau mahkota bunga, benang sari dan putik yaitu individu tanaman yang mempunyai bunga jantan dan bunga betina dalam satu kuntum bunga. Jika bunga jantan dan betina terdapat pada satu individu tumbuhan yang sama, maka spesies tumbuhan disebut berumah satu (monoesis) (Sari, 2017, p. 73). 


Description: BUNGA

Gambar 1. : Bumga jarong (starchytarpeta jamaicencis V).             
         
Dari sisi fisik, tumbuhan ini di kenal dengan bunga warna biru keunguan (biru tua) yang selalu mekar di tiap-tiap paginya. Ia baru berhenti berbunga, bila sudah mencapai ujung tangkai bunga. Di daerah Jawa, pecut kuda dimaksud masyarakatnya dengan nama biron, karomenal, sekar laru serta ngadirenggo. Untuk penggemar bunga, tumbuhan berdaun tunggal ini, menjadi daya tarik sendiri. Ciri yang lain dari tumbuhan ini, dapat dikenali dari helaian daun yang berupa bulat telur bergerigi. Pangkal daun menyempit dengan ujungnya yang runcing. Permukaan terang berlekuk-lekuk, panjang 4-8 cm, lebar 3-6 cm, berwarna hijau tua. Bunga majemuk tersusun dalam poros bulir yang memanjang, seperti pecut, panjangnya 4- 20 cm.



Gambar 2. : Bunga matahari (Helianthus annus).

Pada bunga matahari ini mempunyai bentuk yang sangat khas dengan memiliki kepala bunga yang terbilang besar dengan diameter sekitar 30 cm, berwarna kuning terang, serta tersusun dari ratusan sampai ribuan bunga kecil pada satu bongkol.Sifat dasar dari bunga matahari yang selalu mengikuti arah sinar matahari ternyata berpengaruh terhadap produksi minyak yang dihasilkannya. Untuk itu, pada kultivar bunga matahari yang baru, sifat itu disingkirkan karena memakan banyak energi dan mengurangi hasil produksi minyak. Bunga matahari ini menyukai tanah yang subur dan hangat, tumbuhan ini sangat menyukai suasana yang cerah. Mengingat asalnya, tumbuhan ini sangat cocok tumbuh pada tempat dengan iklim subtropis. Di daerah tropis, hasilnya akan baik apabila ditanam pada dataran tinggi. dapa. Kelopak bunga matahari dapat digunakan sebagai campuran minuman untuk meringankan sakit kepala, radang. Salah satu produk utama bunga matahari adalah biji-bijinya yang diolah sebagai bahan baku industri makanan berupa kwaci dan penghasil minyak nabati yang dibutuhkan dalam isdustri minyak.


Gambar 3. : Bunga oleander (Nerium oleander).

                     Bunga Jepun Nerium Oleander adalah suatu semak belukar pohon yang selalu hijau atau pohon kecil dalam keluarga Apochynaceae. Bunga ini memiliki nama latin Nerium indicum Mill. Bunga ini merupakan bunga asli dari Afrika Utara, Asia bagian Utara dan Mediterania Timur. Tumbuhan jenis renek ini biasanya ditanam sebagai pokok hiasan. Tingginya mencapai 3-7 meter. Daun keras dan tajam selebar 2 cm. Daun pokok ini tersusun dalam pusaran tiga, apabila termakan dapat menyebabkan kematian. Daunnya berpasangan, berwarna hijau gelap, dengan panjang 5-21 cm dan lebar 1-3,5 cm dengan suatu keseluruhan garis tepi. Bentuk daun ini panjangnya berkisar antara 4-10 (10,2-25,4 cm), tergantung pada variasi dan berwarna hijau terang. Bunga : Bunga berwarna putih atau kelabu, merah ke unggu atau kuning kemerahan. Mempunyai diameter 2,5-5 cm. Bunga berkembang dalam seikat ujung cabang masing-masing yang mengelilingi suatu mahkota pusat. Buah : Buah berbentuk kapsul sempit dengan panjang 5-23 cm yang merobek pada saat dewasa untuk melepaskan banyak benih halus. Cabang : secara rutin tumbuh dengan tegak lurus dan tidak akan layu; tidak terlalu terlihat pohon tumbuh dengan beberapa cabang tetapi dapat tumbuh dengan batang tunggal; tidak berduri. Warna ranting: hijau. Ketebalan ranting: tebal.



Gambar 4. : Kembang merak (Caesalpinia pulcherima).

            Bunga kembang merak memiliki rasa manis, tawar, dan bersifat netral. Beberapa bahan kimia yang terkandung pada bunga kembang merak, diantaranya tanin, gallic acid, resin, zat merah, dan benzoic acid. Pada daunnya terkandung alkaloid, saponin, tanin, glucoside, dan calcium oksalat. Sementara pada kulit kayu terkandung plumbagin, lumbagol, tanin, zat samak, alkaloid, saponin, dan kalsium oksalat. Efek farmakologis yang dimiliki oleh bunga kembang merak, di antaranya, rnelancarkan sirkulasi darah dari haid, abortivurn, dan emenagogum. Selain itu, kulit kayu kembang merak mempunyai efek kelat dan berfungsi sebagai peluruh haid. Helaian mahkota bunga Kembang Merak mengandung flavonoid yang berkhasiat sebagai antiradang dan antinyeri. Bunga yang dilumatkan hingga membentuk pasta bisa dioleskan di permukaan kulit untuk mengatasi memar bekas luka sekaligus mengurangi rasa sakitnya. Berbagai keluhan seputar pernapasan bisa diatasi dengan seduhan biji Kembang Merak yang digerus terlebih dahulu menjadi serbuk. Ramuan ini bisa mengatasi batuk-batuk, sesak napas karena asma serta nyeri dada.


Gambar 5. Bunga asoka (Ixora grandiflora).

            Asoka (Ixora grandiflora) merupakan tanaman dari famili Caesalpiniaceae. Bunga asoka memiliki rasa manis yang mengejutkan.  Daun asoka adalah daun yang tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun dan helaian daun. Merupakan daun majemuk menyirip dengan anak daun yang berpasangan karena duduk daun pada ibu tangkai saling berhadapan. Tangkainya berwarna hijau dan coklat pada bagian yang dekat dengan batang. Daun soka memiliki warna daun hijau muda hingga hijau tua. Jika diraba, permukaan daun terasa halus, ada yang mengkilat. Tata letak daun soka ini adalah bersilang berhadapan (Folia decussata) karena pada buku-buku berikutnya kedua daunnya membentuk suatu silang dengan dua daun yang berada dibagian bawahnya. Dengan demikian dapat ditentukan rumus daunnya yaitu ½, yang maksudnya adalah ada satu spiral genetik yang melewati 2 duduk daun (nodus). Nodus yang pertama akan sama posisinya dengan nodus yang ketiga, dalam satu garis lurus yang disebut ortostik. Bunga dari tumbuhan asoka termasuk bunga majemuk sama seperti bunga matahari dengan memiliki benang sari berjumlah 4 dan kepala sarinya terdapat pada bagian mahkota.


Gambar 6. Bunga lamtaro (Laucaena glauca benth).
           
            Sejenis perdu dari suku Fabaceae yang kerap digunakan dalam penghijauan lahan atau pencegahan erosi.  Bunga majemuk berupa bongkol (perbungaan capitulum) bertangkai panjang yang berkumpul dalam malai berisi 2-6 bongkol, tiap-tiap bongkol tersusun dari 100-180 kuntum bunga, membentuk bola berwarna putih atau kekuningan berdiameter 12-21 mm, di atas tangkai sepanjang 2-5 cm. bunga kecil-kecil, berbilangan 5, tabung kelopak bentuk lonceng bergigi pendek, berukuran 3 mm, mahkota bentuk solet berukuran 5 mm, lepas-lepas. Benangsari 10 helai berukuran 10 mm dan lepas-lepas. Buah polong bentuk pita lurus, pipih tipis, 14-26 cm x 1,5-2 cm, dengan sekat-sekat diantara biji, berwarna hijau saat muda dan coklat kering jika telah masak, memecah sendiri sepanjang kampuhnya. Berisi 15-30 biji yang terletak melintang dalam polongan, bulat telur terbalik, berwarna coklat tua mengkilap, berukuran 6-10 mm x 3-4,5 mm.

Simpulan dan Saran
Simpulan
            Berdasarkan hasil pengamatan yang telah  dilakukan,  maka dapat disimpulkan bahwa :
  1. Bunga adalah batang dan adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Bunga  juga merupakan salah satu organ tumbuhan yang sangat penting karena berfungsi sebagai alat perkembangbiakan (Organum Reproduktivum), pada tumbuhan generative.
  2. Bunga dapat dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan tata letak dan jumlah bunga, yaitun bunga tunggal (planta uniflora) dimana dalam satu tumbuhan hanya terdapat satu bunga saja dan bunga majemuk (planta multiflora) yang mana dalam satu tumbuhan terdapat dari satu bunga serta bunga-bunga tersebut terdapat dalam ketiak-ketiak daun atau pada ujung batang dan cabang-cabang tumbuhan.
  3. Adapun hasil praktikum pada preparat adalah : Bunga kembang merak (Caesalpinia pulcherima), kembang merak termasuk susuan bunga majemuk tak terbatas tandan. Lamtoro termasuk susunan bunga majemuk bongkol (capitulum), karena tandan atau tongkol yang mengerut, bunga-bunga terangkai serupa bola, bunga oleander (Nerium oleander), bunga oleander termasuk susunan bunga majemuk yang menggarpu serta berbatas, Jarong termasuk susunan bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa) dan karena yang mekar mulai dari pinggir menuju ke pusat itulah maka bunga majemuk ini disebut inflorescentia centripetala. Asoka termasuk bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta). Bunga matahari termasuk susunan bunga majemuk tak terbatas yang memiliki bentuk bunga cawan.

Saran
            Saya selaku praktikan berharap kepada asisten agar dapat membantu praktikannya dalam kegiatan praktikum sehingga dapat menghindari kesalahan dalam praktikum. Selain itu saya berharap agar kegiatan praktikum dapat dilaksanakan tepat pada waktu yang telah ditentukan agar praktikum dapat menyelesaikan segalah tugasyang diberikan didalam laboratorium, serta asisten dapat mengajarkan bagaimana menyusun laporan dengan baik, agar praktikum serta pembelajaran dapat mengurangi sebuah kesalahan.
Daftar pustaka
Campbell, A Neil dan Jane B Reece. 2008. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Fanani, dkk. 2018. Analisis Makroskopik dan Mikroskopik Herba Sangketan (Achyranthes aspera). Jurnal Bilogi Pertanian.  Vol. 3, No. 5, : 256-262.
Haryudin, dkk. 2009. Karakteristik Morfologi Bunga Kencur (Kaempferia galanga L.). Jurnal Karakteristik Morfologi Bunga. Vol. 2, No. 3. 109 – 116.
Katja, Dewa. 2012. Kualitas Minyak Bunga Matahari Komersial Dan Minyak Hasil Ekstraksi Biji Bunga Matahari (Helianthus annuus L.). Jurnal Ilmiah Sains Vol. 12 No. 1,: 59-64.
Ratnasari, Jiwata. 2008. Galeri Tanaman Hias Daun. Jakarta: Penebar Swadaya.
Risalawati, dkk. 2017. Karakterisasi Senyawa Lakton Dari Fraksi Etil Asetat  Buah Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima). Jurnal Biologi Herbal. Vol. 6 No. 3, : 19-27.
Rudyatmi, dkk. 2017. Struktur Dan Fungsi Organ Tumbuhan. Jurnal Biologi Sains. Vol. 3, No. 2, : 1-6.
Sari, dkk. 2017. Struktur Morfologi Bunga Dan Anatomi Serbuk Sari  Buah Naga Super Merah. Jurnal Media Sains. Vol. 1, No. 2, : 71-76.
Siroh, 2013. Organ Tumbuhan. Jurnal Sains Alam. Vol, 2, Hal. 3, : 1-6.
Tonika, dkk. 2013. Perkembangan Mikrogametofit Dan Uji Viabilitas Serbuk Sari Kelapa (Cocos nucifera l. “ancak”). Jurnal  Simbiosis . Vol.1, No. 2,: 51- 58.   









                


































































           



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tumbuhan (Plantae) 6 Contoh Tergolong Bunga Majemuk

Bunga Majemuk ( Inflorescentia ) Compound Interest (Inflorescentia) Nurul Hidayat nurulhidayat238@gmail.com       Abstrak     ...