Bunga Majemuk (Inflorescentia)
Compound
Interest (Inflorescentia)
Nurul
Hidayat
nurulhidayat238@gmail.com
Abstrak
Praktikum ini telah dilaksanakan
pada tanggal 26
Maret 2019 yang dilaksanakan dilaboratorium Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala. Dengan judul “Bunga
Majemuk (Inflorescentia). Bunga adalah alat pembiakan Angiospermae (spermatophyta biji
tertutup, terdiri dari monokotil dan dikotil). Bunga majemuk adalah sekelompok kuntum bunga yang
terangkai pada satu ibu tangkai bunga atau pada suatu susunan tangkai-tangkai
bunga yang lebih rumit.Praktikum ini bertujuan untuk mengenal bermacam-macam
susunan bunga majemukm (Inflorescentia) diantaranya susunan bunga Inflorescentia
racemosa, Inflorescentia cymusa dan Inflorescentia mixta.. Praktikum ini dilakukan dengan
metode pengamatan langsung tehadap preparat tanpa menggunakan mikroskop. Praktikum ini dengan
preparat seperti kembang
merak Caesalpinia pulcherima, lamtaro Laucaena glauca Benth,
oleander Nerium oleander, jarong Starchytarpeta jamicencis, asoka
Ixora grandiflora Z, bunga matahari Heliantus annus. Hasil dari praktikum yaitu
susunan bunga pada kembang merak adalah racemus, lamtaro bongkol,
oleander disdiasium, jarong spica, asoka umbrella composita,
matahari
cawan.
Kata Kunci: Majemuk, Angiospermae, Monokotil,
Dikotil.
Abstract
This
practicum was held on March 26, 2019 which was held in the Biology Education
Laboratory of the Teacher Training and Education Faculty of Syiah Kuala
University. With the title "Inflorescentia." Flowers are breeding
tools for Angiosperms (closed seed spermatophyta, consisting of monocots and
dicots). Compound flower is a group of flowers which are strung on one mother
flower stalk or in a more complicated arrangement of flower stalks. This
practice aims to recognize the various inflorescentia flower arrangements
including the flower arrangement of Inflorescentia racemosa, Inflorescentia
cymusa and Inflorescentia mixta .. This practice is carried out by direct
observation of preparations without using a microscope. This practice with
preparations such as Caesalpinia pulcherima peacock flower, lamtaro Laucaena
glauca Benth, oleander Nerium oleander, Jarong Starchytarpeta jamicencis, Ixora
grandiflora Z asoka, Heliantus annus sunflower. The results of the practicum
are the flower arrangement in the peacock flower is racemus, lamtaro bongkol,
oleander disdiasium, jarong spica, asoka umbrella composita, sun cup.
Keywords:
Compound, Angiosperms, Monocots, Dikotil.
Pendahuluan
Tumbuhan dapat berkembangbiak secara
vegetatif (aseksual/tidak kawin) maupun generative (seksual/kawin). Alat
perkembangbiakan generatif adalah bunga. Dalam sekuntum bunga terdapat organ
reproduktif yang disebut benang sari dan putik. Benang sari merupakan organ
kelamin jantan, sedangkan putik merupakan organ kelamin betina. Bunga Sangketan
berupa bunga majemuk, merupakan kumpulan beberapa bunga tunggal dalam satu
tangkai bunga. Bentuk bulir, bunga majemuk sederhana tak terbatas (rasemosa)
tandan dengan bunga-bunga individual tak bertangkai (duduk). Letak di ujung
batang, bunga dalam satu batang berjumlah banyak terletak di ujung batang atau
cabang-cabangnya (Fanani, 2018, p. 259).
Bunga (flower) adalah struktur angiospermae yang terspesialisasi untuk
reproduksi seksual. Pada banyak tumbuhan angiospermae serangga atau hewan lain
mantransfer polen dari satu bunga ke organ seks pada bunga lain yang menjadikan
polinasi lebih terarah daripada polinasi tergantung anin pada banyak
angiospermae. Bunga adalah tunas terspesialisasi yamg dapat memiliki lebih dari
empat cincin daun yang termodifikasi (sporofil) yang disebut organ bunga :
sepal, petal, stamen, dan karpel. Dimulai dari dasar bunga terdapat sepal, atau
kelopak, yang biasanya berwarna hijau dan menyelubungi bunga sebelum mekar.
Disebelah dalam dari sepal terdapat petal atau mahkota yang berwarna cerah pada
kebanyakan bunga dan membantu memikat polinator. Stamen menghasilkan mikrosporayang berkembang
menjadi serbuk polen yang mengandung gametofet jantan. Dan kerpal, berfungsi
menghasilkan megaspora dan produknya
gametofit betina (Cambell, 2008, p. 192).
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan
oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh komposisi fitohormon
tertentu. Bunga dapat digolongkan kedalam bunga sempurna dan tidak sempurna.
Bunga sempurna yaitu memiliki alat kelamin jantan (benang sari) dan alat
kelamin betina (putik) sedangkan bunga tidak sempurna tidak memiliki salah satu
diantara benang sari dan putik (Haryudin, 2009, p. 110).
Bunga merupakan alat perkembangbiakan
bagi tanaman. Dari bunga akan terbentuk tanaman baru yang diawali dari
perubahan bunga yang tumbuh menjadi buah dan buah tersebut berisi biji kemudian
biji tersebut dapat tumbuh menjadi tanaman baru (Tonika, 2013, p. 53).
Bunga sebagai hasil perubahan struktural dan fisiologis dari ujung
vegetatif
menjadi ujung
reproduktif. Bagian bagian bunga dianggap sebagai modifikasi dari daun. Bagian
bunga umumnya tersusun atas kelopak, mahkota, benang sari dan putik Dan terdiri
atas kelopak/sepala, secarakeseluruhan
disebut kalik.Struktur sepala seperti daun tetapi lebih sederhana. Biasanya
mempunyai warna hijau. Mempunyai fungsi untuk membungkus dan melindungi kuncup
bunga. Mahkota/petala, secara keseluruhan disebut corola. Struktur petala
seperti daun tetapi lebih sederhana. Umumnya mempunyai warna
cerah dan indah
yang berfungsi untuk menarik serangga agar datang dan membantu proses
penyerbukan. Androecium merupakan alat kelamin jantan, terdiri atas stamen (benang
sari) yang tersusun oleh bagian filamen (tangkai sari) dan anthera (kepala
sari). Gynaecium merupakan alat kelamin betina, tersusun oleh karpela (daun
buah) yang membantuk ovarium (bakal bual), stilus (tangkai putik) dan stigma
(kepala putik). Di
dalam ovarium
terdapat ovulum (bakal biji) yang melekat pada ovarium melalui funikulus (plasenta) (Rudyatmi, 2017, p. 5).
Metode/ Cara kerja
Waktu
dan tempat
Praktikum
ini telah dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2019, dilakukan di
Laboraorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda
Aceh.
Target/
Subjek/ Populasi/ Sampel
Target yang dicapai pada
praktikum ini adalah dapat mengetahui jenis bunga sempurna dan bunga tidak
sempurna, serta mengenal macam-macam susunan bunga majemuk diantaranya tak
terbatas, terbatas, campuran. Subjek
pelaksana pratikum ini adalah mahasiswa/i pendidikan biologi angkatan 2018. Sampel
yang digunakan adalah kembang merak (Caesalpinia
pulcherima swartz), lamtaro ( Laucaena glauca benth), oleander
(Nerium oleander), jarong (Starchytarpeta jamaicencis V), asoka (Ixora
grandiflora z), dan bunga matahari (Helianthus annus).
Prosedur atau cara
kerja
Prosedur
atau cara kerja dalam praktikum ini adalah pertama dilakukan identifikasi klasifikasi
dari preparat yang telah disediakan sebelumnya,kemudian ditulis nama
ilmiahnya, kemudian dilakukan pengamatan
pada bunga atau preparat yang ada, kemudian hasil yang didapat dalam praktikum
ditulis dalam lembaran kerja praktikum.
Data Intrumen, dan Teknik
Pengumpulan Data
Data
diperoleh dari pengamatan langsung dengan menggunakan mata telanjang atau tidak
menggunakan mikroskop untuk melihat bagian-bagian tumbuhan tersebut dan bagian-bagian
bunganya.Teknik
pengumpulan data yaitu berupa pengamatan bagian-bagian bunga.
Teknik
Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan
mengamati bagian-bagian bunga yang
mempunyai kelopak bunga mahkota
bunga, putik, benang sari.
Hasil
dan Pembahasan
Bunga adalah pucuk yang termodifikasi, disebut demikian
karena menunjukan beberapa perubahan dalam pengaturan apeks pucuk. Bunga
dianggap ranting yang bersumbu pendek dengan daun-daun yang merapat dan
memiliki bentuk khas sesuai fungsinya. Bagian-bagian Utama Bagian utama bunga
terdiri dari kelopak (calix) tajuk/ mahkota (corolla), benang
sari (stamen) dan putik (pistilum). Bagian lainnya adalah dasar bunga
(reseptakulum), tangkai bunga (pediselus) dan kelenjar madu (nektarium)
(Siroh, 2013, p. 23).
Sebenarnya bunga merupakan alat
reproduksi seksual pada tumbuhan. Bunga merupakan bagian pad tanaman yang
menunjukkan veriasi dalam struktur, susunan, dan ukurannya. Bagian-bagian
penting pada bunga terdiri dari bagian steril, dan bagian fertil. Bagian steril
terdiri dari tangkai bunga, dasar bunga (reseptacle), daun pelindung
(brachtea), dan perhiasan bunga (perianthum). Sementara bagian fertil
terdiri dari benang sari (stamen), dan putik (pistil) ((Ratnasari,
2008, p. 7).
Bunga matahari (Helianthus
annuus L.) termasuk famili compositae.Tanaman bunga matahari berasal dari
Meksiko dan Peru Amerika Latin. Di Indonesia, bunga matahari sudah di teliti
sejak tahun 1970. Pada mulanya tanaman bunga matahari dikenal sebagai tanaman
hias, kini manfaatnya semakin luas. Salah satu produk utama bunga matahari
adalah biji-bijinya yang diolah sebagai bahan baku industri makanan berupa
kwaci dan penghasil minyak nabati yang dibutuhkan dalam isdustri minyak. Minyak
biji bunga matahari merupakan salah satu jenis minyak nabati yangpegembangannya
masih terbatas di Indonesia. Beberapa industri di Indonesia masih harus
mengimpor minyak biji bunga matahari,
tingginya impor minyak biji bunga matahari di Indonesia disebabkan kurangnya
pasokan dari dalam negeri, kualitas yang belum memadai, dan kontinuitas hasil
yang belum dapat diandalkan (Katja, 2012, P. 59).
Kembang merak merupakan salah satu jenis
tanaman dari Genus Caesalpinia yang tumbuh di daerah tropis seperti di
Indonesia. Bagian dari tanaman ini telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan
dasar pengobatan tradisional untuk berbagai macam penyakit seperti demam, luka,
batuk, kesulitan bernapas, nyeri dada, pembengkakan, sakit telinga, nyeri otot,
dan rematik. Aktivitas farmakologim C. pulcherrima tersebut dapat dikaitkan
dengan keberadaan senyawa metabolit sekunder yang dikandungnya. Berdasarkan
pendekatan literatur, metabolit sekunder yang terkandung dalam Genus
Caesalpinia adalah diterpenoid, fenolik, flavonoid, triterpenoid, dan lakton.
Senyawa metabolit sekunder golongan diterpenoid yang berasal dari bagian akar,
batang, biji, bunga, dan daun yang pada strukturnya memiliki cincin lakton
sebagai gugus samping (Risalawati, 2017, p. 19).
Bunga sempurna atau bunga lengkap (flos completes) yaitu bunga yang
terdiri dari kelopak, tajuk bunga atau mahkota bunga, benang sari dan putik yaitu
individu tanaman yang mempunyai bunga jantan dan bunga betina dalam satu kuntum
bunga. Jika bunga jantan dan betina terdapat pada satu individu tumbuhan yang
sama, maka spesies tumbuhan disebut berumah satu (monoesis) (Sari, 2017,
p. 73).
![]()
Gambar 1. : Bumga jarong (starchytarpeta jamaicencis V).
|
Dari sisi fisik, tumbuhan ini di kenal dengan
bunga warna biru keunguan (biru tua) yang selalu mekar di tiap-tiap paginya. Ia
baru berhenti berbunga, bila sudah mencapai ujung tangkai bunga. Di daerah Jawa,
pecut kuda dimaksud masyarakatnya dengan nama biron, karomenal, sekar laru
serta ngadirenggo. Untuk penggemar bunga, tumbuhan berdaun tunggal ini, menjadi
daya tarik sendiri. Ciri yang lain dari tumbuhan ini, dapat dikenali dari
helaian daun yang berupa bulat telur bergerigi. Pangkal daun menyempit dengan
ujungnya yang runcing. Permukaan terang berlekuk-lekuk, panjang 4-8 cm, lebar
3-6 cm, berwarna hijau tua. Bunga majemuk tersusun dalam poros bulir yang
memanjang, seperti pecut, panjangnya 4- 20 cm.
![]()
Gambar 2. : Bunga
matahari (Helianthus annus).
|
Pada bunga matahari ini mempunyai bentuk yang sangat khas dengan memiliki
kepala bunga yang terbilang besar dengan diameter sekitar 30 cm, berwarna
kuning terang, serta tersusun dari ratusan sampai ribuan bunga kecil pada satu
bongkol.Sifat dasar dari bunga matahari yang selalu mengikuti arah sinar
matahari ternyata berpengaruh terhadap produksi minyak yang dihasilkannya. Untuk itu, pada kultivar bunga matahari
yang baru, sifat itu disingkirkan karena memakan banyak energi dan mengurangi
hasil produksi minyak. Bunga
matahari ini menyukai tanah yang subur dan hangat, tumbuhan ini sangat menyukai
suasana yang cerah. Mengingat asalnya, tumbuhan ini sangat cocok tumbuh pada
tempat dengan iklim subtropis. Di daerah tropis, hasilnya akan baik apabila
ditanam pada dataran tinggi. dapa. Kelopak bunga matahari dapat digunakan sebagai
campuran minuman untuk meringankan sakit kepala, radang. Salah satu produk
utama bunga matahari adalah biji-bijinya yang diolah sebagai bahan baku
industri makanan berupa kwaci dan penghasil minyak nabati yang dibutuhkan dalam
isdustri minyak.
![]()
Gambar 3. : Bunga oleander (Nerium oleander).
|
Bunga
Jepun Nerium Oleander adalah suatu semak belukar pohon yang selalu hijau atau
pohon kecil dalam keluarga Apochynaceae. Bunga ini memiliki nama
latin Nerium indicum Mill. Bunga ini merupakan bunga asli dari Afrika
Utara, Asia bagian Utara dan Mediterania Timur. Tumbuhan jenis renek ini
biasanya ditanam sebagai pokok hiasan. Tingginya mencapai 3-7 meter. Daun keras dan tajam selebar 2 cm. Daun pokok ini
tersusun dalam pusaran tiga, apabila termakan dapat menyebabkan kematian.
Daunnya berpasangan, berwarna hijau gelap, dengan panjang 5-21 cm dan lebar
1-3,5 cm dengan suatu keseluruhan garis tepi. Bentuk daun ini panjangnya
berkisar antara 4-10 (10,2-25,4 cm), tergantung pada variasi dan berwarna hijau
terang. Bunga : Bunga berwarna putih atau kelabu, merah ke unggu atau kuning
kemerahan. Mempunyai diameter 2,5-5 cm. Bunga berkembang dalam seikat ujung
cabang masing-masing yang mengelilingi suatu mahkota pusat. Buah : Buah
berbentuk kapsul sempit dengan panjang 5-23 cm yang merobek pada saat dewasa
untuk melepaskan banyak benih halus. Cabang : secara rutin tumbuh dengan tegak
lurus dan tidak akan layu; tidak terlalu terlihat pohon tumbuh dengan beberapa
cabang tetapi dapat tumbuh dengan batang tunggal; tidak berduri. Warna ranting:
hijau. Ketebalan ranting: tebal.
![]()
Gambar 4. : Kembang
merak (Caesalpinia pulcherima).
|
Bunga kembang merak memiliki rasa manis, tawar, dan bersifat
netral. Beberapa bahan kimia yang terkandung pada bunga kembang merak,
diantaranya tanin, gallic acid, resin, zat merah, dan benzoic acid. Pada
daunnya terkandung alkaloid, saponin, tanin, glucoside, dan calcium oksalat.
Sementara pada kulit kayu terkandung plumbagin, lumbagol, tanin, zat samak,
alkaloid, saponin, dan kalsium oksalat. Efek farmakologis yang dimiliki oleh
bunga kembang merak, di antaranya, rnelancarkan sirkulasi darah dari haid,
abortivurn, dan emenagogum. Selain itu, kulit kayu kembang merak mempunyai efek
kelat dan berfungsi sebagai peluruh haid. Helaian mahkota bunga Kembang Merak mengandung flavonoid yang
berkhasiat sebagai antiradang dan antinyeri. Bunga yang dilumatkan hingga
membentuk pasta bisa dioleskan di permukaan kulit untuk mengatasi memar bekas
luka sekaligus mengurangi rasa sakitnya. Berbagai
keluhan seputar pernapasan bisa diatasi dengan seduhan biji Kembang Merak yang
digerus terlebih dahulu menjadi serbuk. Ramuan ini bisa mengatasi batuk-batuk,
sesak napas karena asma serta nyeri dada.
![]()
Gambar
5. Bunga asoka (Ixora grandiflora).
|
Asoka (Ixora
grandiflora) merupakan tanaman dari famili Caesalpiniaceae.
Bunga asoka memiliki rasa manis yang mengejutkan. Daun asoka adalah daun yang tidak lengkap
karena hanya memiliki tangkai daun dan helaian daun. Merupakan daun majemuk
menyirip dengan anak daun yang berpasangan karena duduk daun pada ibu tangkai
saling berhadapan. Tangkainya berwarna hijau dan coklat pada bagian yang dekat
dengan batang. Daun soka memiliki warna daun hijau muda hingga hijau tua. Jika
diraba, permukaan daun terasa halus, ada yang mengkilat. Tata letak daun soka
ini adalah bersilang berhadapan (Folia decussata) karena pada buku-buku
berikutnya kedua daunnya membentuk suatu silang dengan dua daun yang berada
dibagian bawahnya. Dengan demikian dapat ditentukan rumus daunnya yaitu ½, yang
maksudnya adalah ada satu spiral genetik yang melewati 2 duduk daun (nodus).
Nodus yang pertama akan sama posisinya dengan nodus yang ketiga, dalam satu
garis lurus yang disebut ortostik. Bunga
dari tumbuhan asoka termasuk bunga majemuk sama seperti bunga matahari dengan memiliki benang sari berjumlah 4 dan kepala sarinya
terdapat pada bagian mahkota.
![]()
Gambar
6. Bunga lamtaro (Laucaena glauca benth).
|
Sejenis perdu dari suku Fabaceae yang kerap digunakan dalam penghijauan lahan
atau pencegahan erosi. Bunga majemuk berupa bongkol (perbungaan capitulum)
bertangkai panjang yang berkumpul dalam malai berisi 2-6 bongkol, tiap-tiap
bongkol tersusun dari 100-180 kuntum bunga, membentuk bola berwarna putih atau
kekuningan berdiameter 12-21
mm, di atas tangkai sepanjang 2-5 cm. bunga kecil-kecil,
berbilangan 5, tabung kelopak bentuk lonceng bergigi pendek, berukuran 3 mm, mahkota bentuk solet
berukuran 5 mm,
lepas-lepas. Benangsari 10 helai berukuran 10 mm dan lepas-lepas. Buah
polong bentuk pita lurus, pipih tipis, 14-26 cm x 1,5-2 cm, dengan sekat-sekat
diantara biji, berwarna hijau saat muda dan coklat kering jika telah masak,
memecah sendiri sepanjang kampuhnya. Berisi 15-30 biji yang terletak melintang
dalam polongan, bulat telur terbalik, berwarna coklat tua mengkilap, berukuran
6-10 mm
x 3-4,5 mm.
Simpulan dan
Saran
Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
- Bunga adalah batang dan adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Bunga juga merupakan salah satu organ tumbuhan yang sangat penting karena berfungsi sebagai alat perkembangbiakan (Organum Reproduktivum), pada tumbuhan generative.
- Bunga dapat dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan tata letak dan jumlah bunga, yaitun bunga tunggal (planta uniflora) dimana dalam satu tumbuhan hanya terdapat satu bunga saja dan bunga majemuk (planta multiflora) yang mana dalam satu tumbuhan terdapat dari satu bunga serta bunga-bunga tersebut terdapat dalam ketiak-ketiak daun atau pada ujung batang dan cabang-cabang tumbuhan.
- Adapun hasil praktikum pada preparat adalah : Bunga kembang merak (Caesalpinia pulcherima), kembang merak termasuk susuan bunga majemuk tak terbatas tandan. Lamtoro termasuk susunan bunga majemuk bongkol (capitulum), karena tandan atau tongkol yang mengerut, bunga-bunga terangkai serupa bola, bunga oleander (Nerium oleander), bunga oleander termasuk susunan bunga majemuk yang menggarpu serta berbatas, Jarong termasuk susunan bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa) dan karena yang mekar mulai dari pinggir menuju ke pusat itulah maka bunga majemuk ini disebut inflorescentia centripetala. Asoka termasuk bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta). Bunga matahari termasuk susunan bunga majemuk tak terbatas yang memiliki bentuk bunga cawan.
Saran
Saya
selaku praktikan berharap kepada asisten agar dapat membantu praktikannya dalam
kegiatan praktikum sehingga dapat menghindari kesalahan dalam praktikum. Selain
itu saya berharap agar kegiatan praktikum dapat dilaksanakan tepat pada waktu
yang telah ditentukan agar praktikum dapat menyelesaikan segalah tugasyang
diberikan didalam laboratorium, serta asisten dapat mengajarkan bagaimana
menyusun laporan dengan baik, agar praktikum serta pembelajaran dapat
mengurangi sebuah kesalahan.
Daftar pustaka
Campbell,
A Neil dan Jane B Reece. 2008. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Fanani, dkk. 2018. Analisis Makroskopik dan
Mikroskopik Herba Sangketan (Achyranthes aspera). Jurnal Bilogi
Pertanian. Vol. 3, No. 5, : 256-262.
Haryudin, dkk. 2009. Karakteristik
Morfologi Bunga Kencur (Kaempferia galanga L.). Jurnal Karakteristik
Morfologi Bunga. Vol. 2, No. 3. 109 – 116.
Katja, Dewa. 2012. Kualitas
Minyak Bunga Matahari Komersial Dan Minyak Hasil Ekstraksi Biji Bunga Matahari (Helianthus annuus L.). Jurnal Ilmiah Sains Vol. 12 No. 1,: 59-64.
Ratnasari,
Jiwata. 2008. Galeri Tanaman Hias Daun. Jakarta: Penebar Swadaya.
Risalawati, dkk. 2017. Karakterisasi
Senyawa Lakton Dari Fraksi Etil Asetat
Buah Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima). Jurnal Biologi
Herbal. Vol. 6 No. 3, : 19-27.
Rudyatmi, dkk. 2017. Struktur
Dan Fungsi Organ Tumbuhan. Jurnal Biologi Sains. Vol. 3, No. 2, : 1-6.
Sari, dkk. 2017. Struktur
Morfologi Bunga Dan Anatomi Serbuk Sari
Buah Naga Super Merah. Jurnal Media Sains. Vol. 1, No. 2, : 71-76.
Siroh, 2013. Organ Tumbuhan. Jurnal Sains Alam. Vol,
2, Hal. 3, : 1-6.
Tonika, dkk. 2013. Perkembangan Mikrogametofit Dan
Uji Viabilitas Serbuk Sari Kelapa (Cocos nucifera l. “ancak”). Jurnal Simbiosis .
Vol.1, No. 2,: 51- 58.